Salam

Islam itu indah (^_^)

Tuesday 30 September 2014

Instropeksi Sebuah Keniscayaan

Sebuah ketenangan tidak hadir bersama suasana dunia yang mengalir tenang bak air bening di puncak gunung, bukan karena hadirnya seseorang yang bisa mencintaimu lebih dari cintamu padanya, bukan juga karena sebuah keadaan dimana semua keinginan kita bisa menjadi nyata hanya dengan mengucapnya. Ketenangan hanya bisa dirasa bila Tuhan kita libatkan. Pada tingkatan ritual, kita pun bisa melakukan apa yang dilakukan banyak orang, namun dalam hal pikiran, kepercayaan, dan rasa, tentu sangat jauh berbeda. Akupun bingung, banyak yang mengatakan bahwa sholat membawa ketenangan dan mencegah perbuatan munkar, apakah kamu bisa merasakan itu? mungkin dalam taraf kepercayaan aku belum bisa seperti apa yang dimaksudkan itu. Dari hal ini sebuah kesimpulan aku dapat, ya "Sebuah ibadah harus dikoreksi". Bukan dikoreksi dari segi salah benarnya suatu ibadah, tapi koreksi "kenapa kita belum bisa merasakan sebuah keniscayaan itu?"

Sunday 24 August 2014

Impian

"Seperti apapun kondisi perasaan kita, orang disekitar kita berhak mendapatkan senyum kita".

"Impian itu sudah mengakar jauh menembus sel dalam otak sehingga bukan lagi soal perasaan saja, namun sudah menjelma menjadi urusan pemikiran. Menjadi semangat dalam bergerak, menjadi hukum tak tertulis ketika memilih jalan hidup. 
 Ada masa ketika orang lain menertawakan, mereka menjadi hakim tanpa palu yang memvonis benar atau salah, mungkin atau mustahilnya impian kita. Lalu vonis itu menjadi racun yang menjalar ke seluruh pemikiran dan perasaan. salah satu toksin terampuh adalah tidak mendengarnya, kalau sudah menjalar anggap saja "terlalu mendengarkan ucapan orang itu sama saja gila". Temanku begitu menggebu memotivasiku.
aku masih terdiam dengan sekali memangdang matanya yang begitu tajam namun penuh kewibawaan.
"Aku akan berusaha kawan, kata-kata bak mantra yang sering kau ucap dan doamu untukku itu semangatku". aku menepuk bahu kawanku dan mencoba tersenyum semanis mungkin.
"aku mengenalmu dan yang pasti aku tau impiamu, bila kamu tak mau berusaha untuk mimpimu itu.. mungkin aku bukan mengenal kamu yang selama ini aku kenal" dia membalas senyumku. 
"aku juga, aku mengenal impianmu" jawabku.
"kabari aku jika kamu sudah berdiri di atas semua impianmu". dia memelukku dengan penuh haru
"ya, tunggu..tunggu waktu itu tiba".
Selamat berjuang kawanku.

"Memiliki-Mu, cukup bagiku".

Sunday 20 April 2014

Ada Apa dengan Panitia?

Kita masih duduk di tempat yang sama sepeti kemarin lusa. Berbicara tentang apa akan kalian lakukan dan apa yang sudah aku lakukan, kita bercengkrama. "Aku masih belajar kawan, bukankah kamu juga?, lalu kenapa kamu mesti menyalahkan kemalasan yang mereka idap?" aku menyanggah argumen temanku yang menganggap bahwa kepanitiaan ini berisi kumpulan manusia kategori pemalas. "Bukan malasnya tapi apa yang sudah mereka lakukan? rapat seribu kali hanya menghasilkan sesuatu yang masih konsep, ga jelas dan masih dalam angan. Seharusnya mereka berusaha dan tau bahwa waktu tak pernah berkompromi dengan kemalasan, lebih baik jungkir balik saat perencanaan, dari pada guling2 saat pelaksanaan!!. Aku diam, semuanya diam memandang kawanku yang rona wajahya memerah marah, kepalanya terlihat mengeluarkan kabut asap yang samar dan bibirnya kelu seperti henda meledakkan emosi stadium 4 dalam kata-kata namun bingung dengan kata apa yang bisa mewakilinya. "Kamu tau kenapa mereka spserti itu?" sebuh tanya yang akupun tak membutuhkan rincian jawaban dari temanku. "Kalau kamu menganggap mereka spesies manusia-manusia pemalas dan ga bis cak-cek, bagaimana dengan kamu? saya tidak menganggap kamu sama dengan mereka namun kalau kamu yang semangatnya jauh lebih kuat dari mereka saja bisa berkata seperti itu, bagaimana dengan mereka? kalau mereka kamu anggap sepeeti anak kecil, seharusnya kamu bersikap sebagai seorang kakak, atau jangan-jangan kamu iri karena kamu tak seperti mereka yang kekanak-kanakan yang harus dimanja meski sekedar untuk melepas celana? kamu sudah dewasa kawan"

Wednesday 2 April 2014

Mahasiswa tak terpelajar ?

Lho..mas jamal, belum wisuda tho? | Hehehe..iya mba belum. | apa nunggu kita aja yang masih semester 4 wisudanya? | hehehe.. | memang mau kapan mas wisudanya? | Insya Alloh Oktober 2014 mba | oh..

Itulah percakapan yang tanpa sadar terulang bukan sekali atau dua kali. Tak mengapalah karena itu sebuah pertanyaan yang realistis terlepas dari paradigmanya tentang aku yang sudah semester 10 ini. Kadang aku mengira apakah karena aku belajar di ekosistim mahasiswa yang menganggap kuliah 4 tahun adalah sebuah kesempurnaan? sehingga mereka menganggapku sebagai mahasiswa dengan kasta terrendah atau akunya yang tidak bisa beradaptasi...Ah.. hanya hakim tanpa jubah dan palu yang dengan seenaknya berargumen tanpa dasar, atau perbedaan itu sendiri yang menjadi dasar?
Saya rasa mereka yang menganggap lulus tepat waktu itu juga punya alasan yang mungkin tidak mudah diterima oleh mahasiswa yang lulus lebih lama dan aku yakin sebaliknya juga. predikat "bodoh" pun kadang disematkan pada mahasiswa lama ini terlepas dari kebenaran mitosnya. aku sendiri sampai sekarang masih bingung definisi bodoh itu sendiri dan batasan antara bodoh dan tidak bodoh, pintar dan tidak pintar atau definisinya hanya berdasarkan aktifitas berpikir sejenak untuk menyimpulkan predikat tersebut? begitu rumit memikirkan manusia meskipun dalam lingkup prasangka, apalagi dalam lingkup pemikiran dan bagaimana jika menggunakan perasaan? huh..tiada kebenaran dan kesalahan dalam perasaan semuanya serba ketidakpastian.
kalau benar ucapan Pramudya A.T bahwa "seorang terpelajar harus juga berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan" betapa sulitnya menyandang status terpelajar. Berbuat adil yang selalu dapat dirasa manusia disekitar saja belum tentu mampu apalagi dalam pemikiran yang sudah menjadi urusan pribadi dan Tuhannya.
Aku tak mau menghakimi diri sendiri, terserah dianggap bodoh ataupun terpelajar tidak akan mempengaruhi takdir Tuhan, bahkan bila ada yang berkata aku masuk di kasta terrendah..Hmm..apa hak saya untuk menyanggah toh itu hanya sebuah hasil jerih payah otak dengan jumlah ilmunya sebagai bahan mengolah informasi tentangku.
Jadiiii... "Wahai Mahasiswa Edisi Umum (Kalau Gue Limited Edition) berhentilah kau menjelek2kan Mahasiswa kasta terendah itu, karena kamu tak tahu suatu saat bisa jadi dia akan menjadi pemimpinmu. hehehehe... intinya saling memberi manfaat itu lebih baik kan? bahkan sebaik2nya manusia :)


Friday 7 March 2014

Aku, Dia, dan Mereka.

  Aku tiba di kota penuh impian dan terus melangkah melewati batas masa lalu. Cita-cita, perjuangan, cinta, dan permusuhan memberi warna menjadikan hidup lebih berharga. Gedung menjulang menghalangi jarak mata memandang, namun aku masih bisa melihat senyum itu. Aku pernah berjalan sedikit ke arahmu namun hati tak bisa menerima. Aku berdoa sembari menunggu hari baru, berharap rasa tak sama. Tuhan memberi waktu untukku melihat langit dan batasnya, aku belum bisa namun rasa bisa memahaminya.
Aku ingin mengatakan sesuatu padamu, namun aku ingin tertawa. aku mencintaimu dalam diamku. Tapi..hei lihat ! dia lebih hebat dan kamu boleh memilihnya. aku hanya salah satu diantara puluhan pilihan.dan aku sendiri..... nikmati sendiri. detik lebih berharga dari sekedar membayangkan memilikimu. Banyak  hal yang tak dapat diubah di dunia, kan?  itu benar, dan kenyataan bahwa aku mencintaimu adalah kenyataan yang tidak dapat diubah oleh semua orang.....



Wednesday 5 March 2014

Aku Punya Impian.

S2 Universitas Gadjah Mada, kampus yang sekilas masuk dalam pikiran yang menerawang jauh ke masa depan. Bukan tanpa sebab kenapa aku ingin S2. Sekitar 2 tahun yang lalu, alhamdulillah aku lolos untuk mewakili kampus mengikuti lomba penulisan puisi se- Jawa Tengah di Surakarta. Saat itu aku didampingi oleh seorang dosen yang menurutku luar biasa, seorang dosen wajib yang selalu ditunggu kedatangannya. Beliau begitu luar biasa memandang bagaimana mendidik bahasa dan sastra Indonesia, sehingga beliau selalu memotivasi untuk teruslah berinovasi dalam mendidik. Selain itu beliau juga seorang Lulusan terbaik di kampusnya yang dengan perjuangannya yang inspiratif berhasil meraih S2.
    Saat itu ketika sedang menunggu kawanku maju di panggung untuk mengikuti lomba baca puisi, beliau bercerita tentang perjuangannya dari S1 sampai S2. Pesan beliau yang masih aku ingat adalah "Kalau kamu cinta sastra, ambillah S2". Saya paham bahwa anjuran untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi itu bukan semata-mata berorientasi pada pekerjaan, tapi lebih kepada dunia sastra itu sendiri.
  Dahulu sulit bagiku untuk sekedar jatuh cinta kepada sastra, namun kebersamaan membuatku aku benar-benar jatuh cinta pada sastra. Sastra mengajarkanku bagaimana berlisan dengan sedikit suara beribu makna, sastra mengajarkanku bagaimana beretika di dunia nyata dan maya, dan sastra mengajarkanku bagaimana aku harus bersikap sebagai hamba. Dengan beberapa motivasi yang aku dapatkan, aku berangan suatu saat aku bisa bergumul dengan sastra di jenjang S2 entah dimanapun itu, namun impian tetaplah impian, UGM, semoga terlaksana. Bismillah,, bermodal dengkul (doa) dan ikhtiar, insya Alloh..suatu saat.

Monday 17 February 2014

Sastra Indonesia di Mata Dunia

Dalam pergaulan sastra dunia, sastra Indonesia adalah sebuah terra in cognita, ruang gelap yang tak diketahui dan tidak dikenal. Adapun karya sastra Indonesia yang dikenal dan sempat disebut-sebut \, semuanya selalu serba parsial, tidak utuh dan menyeluruh.
Karya sastrawan Indonesia di mata dunia, pada akhirnya hanya berhenti pada nama itu-itu saja, Chairil Anwar, Idrus, Pramoedya Ananta Toer, Umar Kayam, W.S. Rendra, atau Y.B. Mangunwijaya. Karya mereka pun sebenarnya lebih dikenal hanya di kalangan dunia akademis atau universitas yang (kebetulan) memiliki program kajian bahasa dan sastra Indonesia.
Bukan karena karya sastra Indonesia tidak menarik, tetapi dalam pergaulan sastra masyarakat internasional, “pembacaan” atas sebuah karya sastra dari negeri yang asing dan jauh, selalu menjadi hal yang menarik serta menimbulkan rasa penasaran ketika terdapat sejumlah referensi perihal perkembangan karya sastra di negeri itu secara lebih menyeluruh sebagai suatu tradisi. Dan jelas inilah yang tidak dimiliki sastra Indonesia, sehingga ia hanya dibaca kalangan terbatas di dunia akademik.

Wednesday 12 February 2014

Teknik Bantuan Hidup Dasar - PPGD

  TEKNIK BANTUAN HIDUP DASAR (BLS-Basic Life Support)
Terdapat banyak keadaan yang akan menyebabkan kematian dalam waktu singkat, tetapi semuanya berakhir pada satu akhir yakni kegagalan oksigenasi sel, terutama otak dan jantung.
Usaha yang dilakukan untu mempertahankan kehidupan pada saat penderita mengalami keadan yang mengancam nyawa yang dikenal sebagai “Bantuan Hidup” (Life Support). Bila usaha Bantuan Hidup ini tanpa memakai cairan intra-vena, obat ataupun kejutan listrik maka dikenal sebagai Bantuan Hiudp Dasar (Basic Life Support). Apabila BHD dilakukan cukup cepat, kematian mungkin dapat dihindari seperti nampak dari tabel dibawah ini :


Keterlambatan kemungkinan berhasil
1 menit 98 dari 100
4 menit 50 dari 100
10 menit 1 dari 100
Catatan : Bila ada tanda kematian pasti seperti kaku mayat atau lebam mayat, sudah sia-sia untuk melakukan BHD.
Yang harus dilakukan pada BHD adalah :

    Airway (jalan nafas)
    Breathing (pernafasan)
    Circulation (jantung dan pembuluh darah)

Wednesday 5 February 2014

Januariku

Januari berlalu dan mencipta ribuan cerita yang luar biasa. Entah harus bahagia atau kecewa karena coretan di dinding kamarku ini. Rentetan target di januari yang membuat semangat selalu meningkat ketika aku melihatnya sudah beraganti coretan-coretan tanda target itu berhasil aku capai. Meskipun tidak semuanya tercapai aku banyak belajar dari semua ini, setidaknya belajar memanajemen waktu. Aku masih ingat, berawal ketika saya mengikuti KMD, ada seorang pembina yang selalu mengatakan "Tulis apa yang kamu lakukan, dan lakukan apa yang kamu tulis" sederhana memang, namun ketika sudah masuk ke pelaksanaan begitu berat, butuh integritas dan konsisten yang luar biasa, namun tentu itu semua bukan kendala kita untuk menuliskan apa yang akan kita lakukan terutama target jangka panjang dan target jangka pendek.
"Udah deh !! pokoknya dilaksanakan.. Ga usah ngeluh dan banyak tanya. Gak boleh direvisi" itu tulisan yang selalu aku cantumkan di daftar target bulanan saya. Butuh perjuangan, pengorbanan, dan semangat yang lebih untuk bisa melakukan apa yang telah tercatat itu. Menuliskan dan melaksanakan apa yang telah kita tuliskan memang berat, untuk itu kita harus menginstall atau mengubah kebiasaan-kebiasaan baru yang harus kita lakukan demi semua itu.
Target bulan januariku sebanyak 9 target, dan 4 diantaranya tidak tercapai. Tidak masalah akan semua itu, aku banyak belajar terutama masalah integritas dan menjadi pengalaman yang menjadi pedoman dalam mencapai target-target selanjutnya.
Target Januari.
Target Februari sudah tertulis rapi, In Shaa Alloh pasti bisa tercapai !!
Apapun yang direncanakan.. terutama hal yang berhubungan dengan orang tua, sampaikan pada orang tua, hal itu akan menjadi penyemangat yang cetar membahana badai :D misalnya, masalah kuliah, orang-orang menganggap aku tak memprioritaskan kuliah,, ya biar. aku cuek dan tetap tenang, kenapa? karena apa yang aku lakukan tidak seperti yang orang pikirkan dan yang pasti orang tua selalu mendoakan saya dan tau apa yang saya lakukan. So... Libatkan Tuhan dan Orang Tua dalam segala urusan, itu mendamaikan :)

Saturday 1 February 2014

Yang Tak Pernah Mati (ANTOLOGIKU)

Aku dan Tuhanku

Berapa kali sebut aku pecundang
kau berlari paling depan saat dia datang ?
Berapa kali kau hina dengan cacian
mereka tau kau seperti itu.
Bukan hati tak tau balas
Tapi rasa sudah membalas
Detik lebih tajam dari lisanmu
Berapakah harga diri bila dosa selalu kau hadirkan
Aku takut..     
Mengapa dosa tak pernah berbicara tentang kebaikan
Sementara doa tak pernah lupa kau lafalkan
Jiwaku melayang bersama doa
Senyap… hanya aku dan Engkau yang tau

(16-08-2011)


Aku nanti !

Langit muram meneteskan peluhnya
Surya mengintip dibalik ujung barat
Gradasi senja terlukis diatas barisan hijau
Akhir dari sebuah perjalanan
Aku terbang bersama awan
Bersama burung
Bersama kupu-kupu
Bersamamu.
Aku lihat wajah tua itu
Mencekam !
Itulah aku.
Aku bersembunyi dibalik khayalan.
Aku tak berani.
Tidak.. tidak…
Itu bukan aku
Aku sadar
Aku ingat
Aku pernah
Hidup tak akan mati
Tapi ini semua harus diakhiri
(26/01/2012)

Thursday 30 January 2014

KOMPAS

 KOMPAS adalah alat yang di gunakan untuk menentukan atau mencari arah mata angin. maka tak heran alat ini selalu digunakan oleh para petualang sebelum ada alat GPS seperti sekarang ini
Banyak aktivis yang menggunakan kompas, mulai dari tentara, pramuka, petuaalang, nahoda, pilot, pengembara dan lain sebagainya sesuai dengan fungsi kompas itu sendiri

kompas
  Bagian – bagian Kompas
1.  Dial, adalah angka – angka yang terdapat pada bidang kompas
2. Visir, adalah alat bidik yang merupakan indikator sasaran, berupa benang halus dengan arah vertikal untuk membidik sasaran tembak
3. Tutup Dial, Berbentuk garis dengan sudut 45 derajat untuk mempermudah menentukan arah mata angin lainya jika salah satu arah mata angin telah di ketahui
4. Gantungan Kompas, gunanya untuk pengait ketika kompas tidak di gunakan serta dapat pula dipakai meletakkan ibu jari saat membidik sasaran.
5. Kaca Pembesar, untuk melihat secara detail angka pada dial
Lalu Bagaimana cara menggunakan Kompas ?
Berikut Petunjuk penggunaan kompas
1.  Letakan kompas pada sebuah bidang datar atau juga boleh di pegang dalam keadaan statis oleh si pembidik
2. Tentukan Objek sasaran tembak dengan visir, kemudian turunkan kaca pembesar untuk melihat secara detail angka yang tepat di garis visir
3. Catat Hasil bidik yang di sebut dengan Check Poin
Apakah rumus sasaran balik Kompas ?
Rumus sasaran balik kompas, atau sering di sebut dengan istilah back azimuth diperuntukan untuk mengetahui hasil sasaran balik kompas (back reading) dari check point yang merupakan posisi si pembidik. dan untuk mencari posisi si pembidik tersebut dapat kita gunakan rumus :
RUMUS KOMPAS
JIka lebih dari 180 derajat maka di kurangi dengan 180 derajat
JIka kurang dari 180 derajat maka di tambah 180 derajat
JIka pas 180 derajat maka di tambah atau di kuragi hasilnya akan sama yakni 0/360 derajat.
Bagaimana cara mengetahui arah mata angin tanpa menggunakan Kompas ?
Ada banyak cara sebenarnya, namun kita posting dalam materi terpisah nantinya :
Dengan menggunakan rasi bintang
Bayangan Tongkat
Gejala Alam dan Hukum Ilmu Pengetahunan.

Thursday 23 January 2014

Sikap Sastrawan terhadap Kebijaksanaan Pemerintah dalam Masalah Kesusastraan

Agaknya nasiblah bagi Bangsa Indonesia menjadi bangsa beringas, suka mengamuk dan suka mengeroyok. Dalam sejarah politik, Belanda menamakannya amouk partij. Misalnya tahun 1918 dimulai dari Solo, lalu meruyak ke seluruh Jawa terjadi pengamukan pribumi atas Cina. Peristiwa semacam terus berulang sampai tahun-tahun kemarin ini. Dalam ukuran yang lebih kecil ialah pengamukan penduduk asli terhadap perantau. Atau suatu golongan profesi terhadap golongan profesi lainnya.
Di Sumatera, pengamukan dan pengeroyokan juga terjadi dalam sejarah. Pada tahun 1946, saat-saat permulaan revolusi, orang bersenjata mengeroyok kaum bangsawan Sumatera Timur. Puluhan keluarga terbunuh. Termasuk “raja penyair” Amir Hamzah. Peristiwa pengamukan itu tercatat dengan rasa bangga dalam buku sejarah sebagai “revolusi sosial”. Di Sumatera Barat pengeroyokan itu lebih ganas terhadap orang komunis pada peristiwa G-30-S. Beberapa bus dicarter oleh para perantau untuk pulang beramai-ramai dengan tujuan balas dendam.
Perilaku suka mengamuk atau mengeroyok itu selalu oleh orang banyak yang merasa kuat terhadap orang yang lemah dan sedikit jumlahnya. Pengeroyokan terhadap orang yang lebih kuat, apalagi terhadap pemerintah yang berkuasa, tidak bakal terjadi di Indonesia. Dalam sejarah politik, orang Belanda berpendapat bahwa di Indonesia tidak pernah akan terjadi pemberontakan. Kalau terjadi semangatnya tidak lain daripada amouk partij, mudah dan cepat bisa dipatahkan. Revolusi di Indonesia dimulai bukan oleh pemberontakan, melainkan karena pemerintahan sedang vakum. Abang becak terkenal beringas kalau anggotanya terinjak oleh segelintir orang. Namun ketika pemerintah mendekritkan daerah “bebas becak” total pada sebuah kota, abang becak hanya pasrah. Oleh karena abang becak merasa posisinya lemah dan pemerintah begitu kuat.
Dalam perilaku sosial ataupun individual “penyakit keroyok-mengeroyok” itu kian sering kambuh pada masyarakat kita dalam bentuk beraneka ragam. Ada banyak kasus perempuan dikeroyok oleh banyak laki-laki gatal; ada pezina ditelanjangi ramai-ramai lalu diarak di sepanjang jalan, ada tukang santet dirajam ramai-ramai, ada tentara mengeroyok polisi dan ada polisi mengeroyok rakyat.
Semua kasus pengamukan atau pengeroyokan itu bukan masalah buta atau melek hukum. Melainkan masalah tradisi, masalah budaya. Dan bangsa yang suka mengamuk atau mengeroyok itu adalah kita, termasuk pejabat pemerintah, apapun pangkat dan jabatannya.

Kalian Membawaku Ke Dunia Baru.




Chat via Facebook
Taufik : bagaimana april??cerah atau gelap?
Gue    : terlalu gelap, tapi dibalik itu matahari masih terlalu cerah  :)

Taufik : matahari akan bersinar lebih cerah ketika mendung tak menghiasi langit!!!hehehehe 
Gue    : hehehhehhee.. mungkin rejekiny datang bareng hujan akh,,semoga 
Taufik : bener,,njuk banjir dadi relawan!!haha
Gue    : itu kebanggan.
itu sekilas percakapanku dengan sahabatku akh taufik yang tiba-tiba mengingatkanku akan memori kebersamaan kita. kalian memang luar biasa, tak menyangka dari sebuah lingkaran kecil yang aku dulu tak tau untuk apa kini semua terjawab. sahabat yang selalu berbicara tidak hanya masalah dunia, tapi tentang Tuhan. sahabat yang tidak berkata esok hari, tapi suatu saat nanti. kadngkala aku sampai berpikir bahwa anugerah terindah aku ber "NIM" adalah bisa menjadi bagian kecil dari lingkaran itu.
Akhir tahun kemarin lagu brother "Untukmu Sahabat" begitu bermakna, menyentuh rasa dan cinta.

"Untukmu Sahabat"

Di sini kita pernah bertemu
Mencari warna seindah pelangi
Ketika kau menghulurkan tanganmu
Membawaku ke daerah yang baru
Dan hidupku kini ceria
Kini dengarkanlah
Dendangan lagu tanda ingatanku
Kepadamu teman
Agar ikatan ukhuwah kan bersimpul padu
Kenangan bersamamu
Takkanku lupa
Walau badai datang melanda
Walau bercerai jasad dan nyawa
Mengapa kita ditemukan
Dan akhirnya kita dipisahkan
Mungkinkah menguji kesetiaan
Kejujuran dan kemanisan iman
Tuhan berikan daku kekuatan
Mungkinkah kita terlupa
Tuhan ada janji-Nya
Bertemu berpisah kita
Ada rahmat dan kasih-Nya
Andai ini ujian
Terangilah kamar kesabaran
Pergilah gelita hadirlah cahaya
Diselamanya


Aku percaya rencana Tuhan lebih indah dari segala rencana. 
Salam rindu untukmu sahabatku...  aku mencintai kalian... 
Taufik Khoirurrohman Harisun Dani Setiawan Aji Priyo Utomo Trio Marta untukmu dengan segala hormat murabiku Fani Irfan.
dan untuk akh Lukman Muis  mungkin kamu tak akan merindukan lingkaran kita namun aku ucapkan terima kasih karena kamulah yang pertama membawaku ke dunia baru ini.