Salam

Islam itu indah (^_^)

Sunday 20 April 2014

Ada Apa dengan Panitia?

Kita masih duduk di tempat yang sama sepeti kemarin lusa. Berbicara tentang apa akan kalian lakukan dan apa yang sudah aku lakukan, kita bercengkrama. "Aku masih belajar kawan, bukankah kamu juga?, lalu kenapa kamu mesti menyalahkan kemalasan yang mereka idap?" aku menyanggah argumen temanku yang menganggap bahwa kepanitiaan ini berisi kumpulan manusia kategori pemalas. "Bukan malasnya tapi apa yang sudah mereka lakukan? rapat seribu kali hanya menghasilkan sesuatu yang masih konsep, ga jelas dan masih dalam angan. Seharusnya mereka berusaha dan tau bahwa waktu tak pernah berkompromi dengan kemalasan, lebih baik jungkir balik saat perencanaan, dari pada guling2 saat pelaksanaan!!. Aku diam, semuanya diam memandang kawanku yang rona wajahya memerah marah, kepalanya terlihat mengeluarkan kabut asap yang samar dan bibirnya kelu seperti henda meledakkan emosi stadium 4 dalam kata-kata namun bingung dengan kata apa yang bisa mewakilinya. "Kamu tau kenapa mereka spserti itu?" sebuh tanya yang akupun tak membutuhkan rincian jawaban dari temanku. "Kalau kamu menganggap mereka spesies manusia-manusia pemalas dan ga bis cak-cek, bagaimana dengan kamu? saya tidak menganggap kamu sama dengan mereka namun kalau kamu yang semangatnya jauh lebih kuat dari mereka saja bisa berkata seperti itu, bagaimana dengan mereka? kalau mereka kamu anggap sepeeti anak kecil, seharusnya kamu bersikap sebagai seorang kakak, atau jangan-jangan kamu iri karena kamu tak seperti mereka yang kekanak-kanakan yang harus dimanja meski sekedar untuk melepas celana? kamu sudah dewasa kawan"

Wednesday 2 April 2014

Mahasiswa tak terpelajar ?

Lho..mas jamal, belum wisuda tho? | Hehehe..iya mba belum. | apa nunggu kita aja yang masih semester 4 wisudanya? | hehehe.. | memang mau kapan mas wisudanya? | Insya Alloh Oktober 2014 mba | oh..

Itulah percakapan yang tanpa sadar terulang bukan sekali atau dua kali. Tak mengapalah karena itu sebuah pertanyaan yang realistis terlepas dari paradigmanya tentang aku yang sudah semester 10 ini. Kadang aku mengira apakah karena aku belajar di ekosistim mahasiswa yang menganggap kuliah 4 tahun adalah sebuah kesempurnaan? sehingga mereka menganggapku sebagai mahasiswa dengan kasta terrendah atau akunya yang tidak bisa beradaptasi...Ah.. hanya hakim tanpa jubah dan palu yang dengan seenaknya berargumen tanpa dasar, atau perbedaan itu sendiri yang menjadi dasar?
Saya rasa mereka yang menganggap lulus tepat waktu itu juga punya alasan yang mungkin tidak mudah diterima oleh mahasiswa yang lulus lebih lama dan aku yakin sebaliknya juga. predikat "bodoh" pun kadang disematkan pada mahasiswa lama ini terlepas dari kebenaran mitosnya. aku sendiri sampai sekarang masih bingung definisi bodoh itu sendiri dan batasan antara bodoh dan tidak bodoh, pintar dan tidak pintar atau definisinya hanya berdasarkan aktifitas berpikir sejenak untuk menyimpulkan predikat tersebut? begitu rumit memikirkan manusia meskipun dalam lingkup prasangka, apalagi dalam lingkup pemikiran dan bagaimana jika menggunakan perasaan? huh..tiada kebenaran dan kesalahan dalam perasaan semuanya serba ketidakpastian.
kalau benar ucapan Pramudya A.T bahwa "seorang terpelajar harus juga berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan" betapa sulitnya menyandang status terpelajar. Berbuat adil yang selalu dapat dirasa manusia disekitar saja belum tentu mampu apalagi dalam pemikiran yang sudah menjadi urusan pribadi dan Tuhannya.
Aku tak mau menghakimi diri sendiri, terserah dianggap bodoh ataupun terpelajar tidak akan mempengaruhi takdir Tuhan, bahkan bila ada yang berkata aku masuk di kasta terrendah..Hmm..apa hak saya untuk menyanggah toh itu hanya sebuah hasil jerih payah otak dengan jumlah ilmunya sebagai bahan mengolah informasi tentangku.
Jadiiii... "Wahai Mahasiswa Edisi Umum (Kalau Gue Limited Edition) berhentilah kau menjelek2kan Mahasiswa kasta terendah itu, karena kamu tak tahu suatu saat bisa jadi dia akan menjadi pemimpinmu. hehehehe... intinya saling memberi manfaat itu lebih baik kan? bahkan sebaik2nya manusia :)